Just a Note

Faktor-faktor yang mempengaruhi Fotosintesis antara lain sebagai berikut :
  • Air

Air diperlukan agar stomata terbuka, sehingga difusi CO dapat berjalan. Kadar air yang sedikit menurunkan laju fotosintesis.
  •          CO (Karbon dioksida)

CO diperlukan untuk reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya). Penurunan konsentrasi CO akan menurunkan laju fotosintesis.
  •          Cahaya

Cahaya merupakan energi untuk fotosintesis. Yang berperan untuk memecah HO menjadi H (hydrogen) dan O (Oksigen). Peningkatan intensitas cahaya meningkatkan laju fotosintesis, karena pembentukan klorofil memerlukan cahaya matahari. Namun, jika cahaya terlalu banyak, juga dapat merusak klorofil.
  •          Klorofil

Klorofil merupakan pigmen penyerap energi cahaya. Penurunan kandungan klorofil pada daun dapat menurunkan laju fotosintesis.
  •           Suhu

Suhu mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Kenaikan suhu 10˚C dapat meningkatkan kerja enzim 2 kali lipat. Namun, jika suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak.
  •           Kadar O (Oksigen)

Kenaikan kadar O akan menurunkan laju fotosintesis. Karena O untuk respirasi akan bersaing dengan CO dalam berikatan dengan Hydrogen.
  •         Umur Daun

Semakin tua umur daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.
  •           Tahap Pertumbuhan

saat tumbuhan masih dalam keadaan kecambah, tumbuhan akan lebih sering berfotosintesis daripada yang sudah besr, karena saat masih kecambah tumbuhan memerlukan lebih banyak energi.
  •           Kadar Hasil Fotosintesis (fotosintat)

Apabila kadar hasil fotosintesis sedikit, maka tumbuhan akan terangsang untuk melakukan fotosintesis lebih giat daripada ketika kadar hasil fotosintesis yang lebih banyak.

Read More …

           Langkah kerja
1.      Uji karbohidrat
Ekstrak makanan (20 tetes)+ Iodium/lugol (3 tetes)
-          nasi yang tidak dikunyah (20 tetes)          +          Lugol (3 tetes)
-          putih telur (20 tetes)                                  +          Lugol (3 tetes)

2.      Uji glukosa
Ekstrak makanan (20 tetes) + Benedict/(fehling A + fehling B) (5 tetes)            →dipanaskan
-          Nasi yg sudah dikunyaah (20 tetes)          +          Benedict ( 5 tetes)       →dipanaskan
-          Larutan gula (20 tetes)                              +          Benedict (5 tetes)        →dipanaskan
-          Air jeruk (20 tetes)                                    +          Benedict (5 tetes)        →dipanaskan
3.      Uji protein
Ekstrak makanan (20 tetes)                                   +          Biuriet/[CuSO+ NaOH](5 tetes)
-          Putih telur (20 tetes)                                 +          Biuret (5 tetes)

4.      Uji lemak
Ekstrak makanan diteteskan pada HVS
-          Kuning telur                                  diteteskan pada kertas HVS
-          Putih telur                                                 diteteskan pada kertas HVS
-          Minyak                                          diteteskan pada kertas HVS
-          Ekstrak Kacang tanah                   diteteskan pada kertas HVS

5.      Uji Vitamin C
Yodium (20 tetes) + ekstrak makanan     
-          Yodium (20 tetes)                                     +           (7 tetes) ekstrak belimbing
-          Yodium (20 tetes)                                     +          (8 tetes) ekstrak jeruk nipis

∆          Pembahasan   
Pada larutan lugol akan berubah warna menjadi biru tua jika dicampurkan kedalam makanan yang mengandung amilum, seperti pada nasi.
Sedangkan pada larutan Benedict/Fehling A dan B akan berubah warna menjadi merah bata terhadap makanan yang mengandung glukosa(setelah dipanaskan), seperti pada larutan gula.
Dan jika larutan biuret dicampurkan kedalam larutan akan berubah warna menjadi warna biru jika dilarutkan kedalam makanan yang mengandung protein seperti putih telur.
Sedangkan untuk mengetahui apakah makanan mengandung lemak digunakan kertas HVS. Makanan yang telah larut diteteskan ke kertas HVS kemudian jika kertas HVS meninggalkan noda transparan menandakan makanan tersebut mengandung lemak. Sedangkan jika tidak ditemukan noda atau kertas tidak menjadi transparan, ini menandakan makanan tidak mengandung lemak.
Dan untuk mengetahui kandungan vitamin C, dibutuhkan yodium. Yodium diteteskan ke tabung reaksi sebanyak 20 tetes, lalu ditetesi dengan ekstrak makanan, hingga berubah warna menjadi jernih, semakin banyak meneteskan ekstrak makanan, semakin sedikit kandungan Vitamin C; begitu sebaliknya semakin sedikit meneteskan ekstrak makanan, semakin banyak kandungan vitamin C.
∆          Kesimpulan    
1.      Pada uji karbohidrat
-          Perubahan warna yg terjadi pada ekstrak nasi menjadi warna ungu kehitaman menandakan bahwa di dalam nasi terdapat karbohidrat.
-          Pada uji makanan tersebut dapat diketahui bahwa kandungan karbohidrat pada nasi dan putih telur, lebih banyak pada nasi (nasi > Putih telur)
2.      Pada uji glukosa
-          Perubahan warna larutan menjadi merah bata setelah dipanaskan menunjukan bahwa larutan tersebut mengandung glukosa.
-          Pada uji makanan tersebut, diketahui bahwa pada ekstrak makanan yg mengandung glukosa jika telah diberi dgn benedict lalu dipanaskan berubah warna menjadi merah bata. (nasi yg sudah dikunyah < larutan gula)
3.      Pada uji protein
-          Perubahan warna pada putih telur dari jernih menjadi warna ungu, menunjukan bahwa ekstrak makanan tersebut terdapat kandungan protein.
4.      Pada uji lemak
-          Timbulnya warna transparan pada kertas menunjukan bahwa ekstrak makanan mengandung lemak.
5.      Pada uji vitamin C
-          Larutan yodium yg ditetesi dgn ekstrak makanan akan berubah warna menjadi jernih, menunjukan bahwa pada ekstrak makanan tersebut mengandung vitamin C.
Read More …